#e39608 Serunya Tour Bandung dan Bali - Ferhat Muchtar - Catatan Seru!

Serunya Tour Bandung dan Bali



Bali dan Jogja! Dua tempat yang memang paling ingin aku kunjungi. Memang sih ada satu tempat lagi, Papua. Tapi mengingat jaraknya keujung sana rasanya harus nabung belasan tahun dulu.
Akhir Agustus kemarin akhirnya satu tempat diatas bisa aku kunjungi. BALI!!

Yihiiieeee...

Adalah Munas (Musyawarah Nasional) FLP (Forum Lingkar Pena) ketiga yang membuat aku berkeinginan untuk datang yang kebetulan digelar di Bali.
Rara, anggota FLP Medan mengontak aku beberapa minggu sebelumnya. Dengan petuah dan wejangan dan jampi-jampinya, bikin aku akhirnya berkemas menyiapkan perlengkapan untuk beberapa hari kedepan. Niat awalnya belum kuat. Tapi Rara bertubi-tubi. Alasannya klise.
“Kalau nggak sekarang kapan lagi? Uang bisa dicari lagi, kesempatan mungkin nggak datang kedua kali!”
Deg! Langsung terasa!

Yup! Terkadang setiap ingin keluar ke suatu kota hal yang paling rumit terpikirkan adalah B I A Y A! Untuk ukuran Banda Aceh ke Bali bikin miskin seketika. Biayanya muahal! Untuk tiketnya aja hampir 3 juta. Belum lagi ini itu. Arrggghhhhttt...

Nekad. Akhirnya rogoh semua isi tabungan. Kere-kere dah!
Hal yang bikin aku makin bulat untuk berangkat, karena di Bali aku nggak punya sodara. Maksud?
Mungkin cuma kegiatan ginian yang bikin aku bisa melangkah menuju ke Bali. Untuk sekedar wisata kayak orang-orang tajir melentir yang khusus datang, mungkin nggak terlintas. Nekad mau datang, lha tidur dimana? Sodara aja kagak punya di Bali.

Tapi berhubung ini Munas setidaknya biaya makan, tidur, udah ditanggung untuk beberapa hari kedepan. HEMAT!
Maka bergegaslah nurunin tas ransel diatas lemari. Nyuci gosok baju sesegera mungkin. Booking tiket dengan harga paling minimun. Searching saban malam. Beruntung punya teman yang mengelola sebuah travel, ia bantu cari tiket harga murah.

Seminggu sebelum berangkat, aku pesan tiket. Mesan beberapa hari sebelumnya bisa dapat harga lebih miring. Kelas ekonomi pun mungkin masih ada. Niatan awal selepas dari Bali kepingin langsung pulang ke Banda Aceh.
Tapi ketika cek ricek harga tiket. Beuhhh... tiket Bali-Banda Aceh hampir sama dengan tiket Bali-Bandung-Banda Aceh! Makin terbesit untuk mampir ke Bandung. Terlebih disana ada Donny, anggota FLP Aceh. Bisalah numpang tidur gratisan.

Tiket pun ku booking untuk jadwal pulang Bali-Bandung-Banda Aceh.  Pemburuan tiket murah dimulai lagi. Keluar masuk beberapa travel. Dan akhirnya ketemu di sebuah travel baru yang kantornya aja suram dan sunyi.

Awalnya aku booking untuk kepulangan tanggl 7 september pukul 13:00 WIB. Kata si mbak travel, dia bakal usahakan cari tiket termurah. Untuk sementara dibooking dulu, ntar kalo dapat yang murah bakal dihubungi. Akupun nyebutin nama untuk data booking.
“FERHAT!” jawabku saat dia nanya nama. Si mbak travel ngangguk yakin. Katanya kalo jadi, bayar dua hari lagi.

Nah, dua hari kemudian setelah berkeliling nusantara keluar masuk travel ternyata cuma di travel si mbak itu yang paling murah. Menjelang sore saat kantornya mau tutup, aku mampir lagi.
“Yang kemarin mbak, mau bayar tiket...”
“Oh, jadi ambil ya?” aku mengangguk

Sambil mutarin komputernya dia nunjuk layar, “Coba dicek dulu sebelum dibayar,”
Aku ngedarin pandangan. Memandang lebih lekat untuk memastikan waktu, tanggal, tujuan, dan...lha!
Namaku salah!
“Mbak, namaku Ferhat bukan Rehat!”
Si mbak kaget, “Eh, salah ya? Hahhahahaaa....”

Lha dia malah ketawa! Cengengesan sambil nutup mulut.
“Bisa diubah nggak?”
Dia makin cengengesan, “Nggak bisa. Hahhahaha...kok bisa yaaaa.. hahhaaa...

Yaelahh lucunya dimana lagi.

“Coba saya telepon memastikan dulu ya,”
Trus dia nelpon seseorang. Berdiskusi lama dengan perempuan diujung telepon.
“Gimana? Bisa diubah?” tanyaku makin bete. Lha, capek-capek dibooking kok salah nama!
“Katanya sih nggak pa-pa bang kalo namanya salah. Cuma kalo lagi naas ya nggak bisa terbang. Hahahhahaa...”

Dia ketawa lagi! Hueeh!!! Sampe banting badan segala lagi ke sandaran kursi. Lucu banget kayaknya yak!
Hooshh..hoshhh...sabar..sabar...
“Ya udah coba cek jadwal yang lain, mungkin masih ada seat...”

Dia ngutak ngatik serius dengan muka lempeng. “Usahakan cari yang murah ya...” lanjutku lagi.
Nggak tau dia yang didepannya lagi kere kuadrat.
“Eh, masih ada seat. Harganya sama tapi sampe ke Balinya jam 9 malam gimana?”
Huhfh.. aku ngehela nafas. Di Bali aja belum tau siapa yang mau jemput. Lha ini malah nyampe malam!
“Udah ambil aja,” Segera aku beli tiket untuk kepulangan tanggal 7 september.  Jadi ada dua lokasi yang akan aku kunjungi 10 hari kedepan. Bali dan Bandung.

Keberangkatanku berawal tanggal 28 Agustus dengan Lion Air. Awalnya cuma mau bawa travel bag ukuran kecil biar muat di kabin. Tapi Ibu bersikeras, katanya bawa aja yang gede. Mana tau beli banyak oleh-oleh tasnya masih muat.

Jiaaahhhhhh....

Dengan Lion Air transit di Jakarta. Bersyukur pesawat ini nggak delay. Perjalanan mulus dari Banda Aceh ke Jakarta. Walapun sedikit menyesal sarapan pagi di rumah agak dikit. Belum apa-apa udah lapar lagi di dalam pesawat. Makin naas soalnya Lion Air nggak sediakan makanan. Oh Tuhann, laparku melilit kayak diiket tali jemuran.

Ketika transit di Jakarta tiba-tiba pesawat harus diganti dengan Batik Air!!
Lhaa..lhaa...

Aku tanya, alasannya karena Lion Air nggak terbang ke Denpasar dengan jadwal keberangkatanku. Hadueh! Maka bergerilya lagi ke counter ngurus perpindahan pesawat. Mana bandaranya Soetta lumayan gede lagi. Bersyukur agak sedikit mudah soalnya Lion-Batik Air itu masih sodaraan sekandungan. Satu manajemen. Tapi gara-gara pindah pesawat terpaksa transit kali ini harus bayar airport tax.
“Kalau sesama Lion airport tax nya nggak bayar lagi. Tapi kalau beda pesawat Lion-Batik harus bayar lagi,” ujar si petugas.

Rogoh lagee...

Tapi begitu naik Batik Air, wuiiihhh.. mungkin inilah yang namanya rezeki. Ternyata Batik Air itu nyaman sekali. Mungkin karena armada baru. Di depan kursi ada TV plasma kecil, jadi peragaan keselamatan pramugari cukup ditampilkan di layar nggak ada lagi peragaan di tengah lorong pesawat. Peragaan juga ada menggunakan bahasa isyarat, dengan peraga seorang ibu berjilbab di sudut layar.

Batik Air (google)
Dan kelaparanku dibalas baik dari pesawat yang baru melayani rute Indonesia Tengah-Timur ini. Padahal perjalanan Jakarta-Denpasar nggak terlalu lama. Mungkin berkisar 1 jam lebih sedikit. Di tengah perjalanan pramugari yang tinggi menjulang membagikan kotak berwarna alumunium. Awalnya kukira ia jualan snack. Rupanya makin dekat dengan seatku, ia bagiin makanan!

Wuuiihhh..

Menunya lumayan. Nasi dengan 2 potong daging tumis, mie goreng, dan snack. Untuk minuman boleh milih. Si pramugari dorong semacam gerobak (gak tau namanya apa). Ada air mineral, soft drink, kopi, teh, juice jeruk. Boleh milih mau panas atau dingin. Aku sangking hausnya malah nambah minuman. Si pramugari dengan telaten nuangin dari teko. Mantep dah!! Udah kayak warung boleh nambah.
Selesai edarin makanan dan minuman. Pramugari lain muncul lagi. Dia sambangi masing-masing kursi. Bagi-bagi es cream!

Ya ampuuunnnn... nggak rugi pindah pesawat.

Akhirnya perut yang tadi melilit kelaparan udah mulai tenang. Tinggal terbang dan menunggu jemputan seorang teman baru di Ngurah Rai.

Welcome to Bali!

Bersambung...

(Bersambung #BALI 1)

About Ferhat Muchtar

Ferhat Muchtar
Author/Tourism Writer. Dreamers. Ex Banker. Teller Sampai Teler.
Suka makan kuaci. Tukang koleksi buku.
email: ferhattferhat@gmail.com
Tulisan yang mungkin kamu suka × +

4 komentar:

  1. Yaelaaah...hare gene masih hunting tiket pake keluar masuk travel, seorang traveler tuh hunting tiketnya hunting online, keluar masu web bukan keluar masuk travel :p
    rugi ente hat beli di travel, mereka tuh beli harga online yang bisa sama-sama kita akses, namanya mereke kan cari untung buat sewa toko.
    Aku udah pernah bandingin. waktu itu harga online Air Asia Banda Aceh - Kuala Lumput 350 ribu rupiah. Dengan harga online yg sama, mereka matok 500 ribu.
    Ada yg bilang sama aku, travel ambil untung lebih dr 30 %

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya seharusnya lebih mudah gitu ky. tapi berhubung di saldo rekeningku lagi jebol jadi cari kantor travel. Soalnya harus ke bank nyetor lgi.
      tpi tiket kemrin sama harganya dnegan di websitenya.
      ada beberapa travel yang malah lebih tinggi..

      Hapus
  2. Lion Air dan Batik Air 1 management, tapi beda "kelas". Lion Air adalah LCC alias Low Cost Carrier sedangkan Batik Air adalah full service yg dpt makan en harga tiket pastinya lebih mahal. Jd ditiban rezeki tuh,Mas, bisa naik Batik Air dgn harga LCC yg termurah pula... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohohohohoh iya mbak, rezeki banget. mana lagi lapar lagi.. :d

      Hapus