Siapa yang tidak mengenal Tari
Saman. Tari Saman adalah tarian khas dari Aceh yang berasal dari daratan tinggi
Gayo. Menurut informasi yang berhasil dihimpun Atjehpost dari berbagai sumber,
tarian ini diciptakan oleh seorang ulama Gayo bernama Syekh Saman pada abad XIV
Masehi.
Tarian Saman berbentuk barisan
panjang para penari. Posisi penari duduk berlutut. Berbaris berbentuk shaf
horizontal. Para penari saling berhimpitan dan berdekatan. Umumnya dimainkan
10-15 orang, walaupun saat ini telah ada modifikasi jumlah penarinya.
Tarian ini mengandalkan
kekompakan dan keharmonisan gerak. Dan setiap gerakan semuanya bersinergi,
hentakan kepala, badan, hingga tangan. Kekompakan inilah lambang kebersamaan
dan kesatuan yang tersirat dalam tarian ini.
Berbeda dengan tarian kebanyakan,
tari Saman tidak menggunakan alat musik. Bunyi-bunyi yang dihasilkan sepanjang
tarian merupakan hentakan tangan dan badan. Juga diselingi oleh nyanyian para
pemain dan Syekh.
Nyanyian dari para penari dan
Syekh terbagi dalam beberapa cara; Rengum
adalah auman pertama kali saat muncul. Lalu
Dering, suara yang diikuti oleh para penari. Selain itu, lagu singkat yang
dinyanyikan seorang penari ditengah-tengah tarian disebut Redet.
Dan nyanyian dari seorang penari
dengan suara tinggi sebagai perubahan gerak disebut Syek. Sedangkan Saur
adalah lagu yang dinyanyikan bersama setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Sebuah kebanggaan juga, tari
Saman termasuk salah satu hasil karya Indonesia yang diakui UNESCO. UNESCO
adalah sebuah organisasi PBB khusus menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
kebudayaan.
Tari Saman ditetapkan UNESCO
sebagai daftar representatif budaya takbenda warisan manusia di Bali 24
november 2011.
Ditetapkan Saman oleh UNESCO menambah
daftar panjang hasil karya Indonesia. Sebelumnya UNESCO juga mengakui wayang, keris,
batik dan angklung. Dan terakhir pada tahun 2012, UNESCO juga mengakui noken,
tas tradisional Papua yang terbuat dari serat kayu. (dari berbagai sumber)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTari saman memang telah mendunia. Mahasiswa2 Aceh yg di mesir sering tampilin tari ini di banyak event lho. ;)
BalasHapuswah, bisa donk dishare pengalaman di Mesir....
HapusPostingan bagus, bro...!
BalasHapusBy the way, saya ingin belajar tarian ini. Adakah club di Banda Aceh? dmnkah saya bisa mempelajarinya? :-)
yok kita buat Banda Aceh Menari.. :p
Hapuswih mantep ..
BalasHapusbangga jadi orang aceh
(h)
Hapusharus selalu bangga jadi orang Aceh!