Seperti biasa, setiap akhir tahun aku beserta teman-teman kantor melepas penat. Biasa kami menyebutnya outing. Acaranya sebenarnya tak terlalu spesial. Jamak dilakukan oleh orang-orang di luar sana; berkumpul, berjalan bersama, makan bersama, dan diakhiri dengan permainan bersama.
Tahun lalu kami menggelar acara ini di Lampuuk. Saat itu kami menghabiskan waktu seharian di pantai Lampuuk sambil menyantap ikan bakar. Dan tahun ini, hal rupapun dilakukan. Awalnya sempat terpikir untuk berangkat ke Sabang. Menikmati snorkling dan diving di Iboih. Tapi niat itu diurung, sebab terbatasnya waktu liburan. Akhirnya, pantai lampuuk pun menjadi pilihan.
Dibuat berbeda tahun lalu, kami memulai kegiatan ini dengan berburu durian Lhoong. Lhoong sebuah daerah diantara Banda Aceh-Meulaboh, termasyur dengan legitnya durian. Kami berburu durian langsung dari kebunnya. Harganya lumayan miring dibanding durian yang dijaja dipinggir jalan. Selepas berburu durian, kami memilih bermalam di Lampuuk.
Saat rencana bermalam di Lampuuk di wacanakan, kami awalnya memilih Joel Bungalow. Secara nama, tempat ini sudah dikenal luas. Letaknya di lereng bukit Babah Dua Lampuuk. Dengan topografi kemiringan yang tak semetris, membuat beberapa bungalow disini berada di dalam gua, ataupun di lereng-lereng tersembunyi. Menarik! Bagi kamu pencinta adventure, tempat ini jadi rekomendasi untuk penginapan.
Ada beberapa kamar yang berada di puncak-puncak bukit. Menuju kesana, kita menempuh jalan tangga. Bungalownya luas. Ada balkon yang menjorok keluar. Dari sana, kita bisa melihat pantai Lampuuk yang bening. Pasir putih yang lembut. Ombaknya juga besar-besar. Cocok untuk berselancar. Makanya tak heran, di bungalow ini dipenuhi turis asing. Di bawahnya yang berdekatan dengan laut, sebuah restoran menyajikan menu menarik. Ikan bakar, udang, kepiting sellau ready stock disini.
Tarif kamarnya bervariatif. Mulai Rp 250 ribu s/d Rp 600 ribu. Itu tergantung fasilitasnya. Yang paling mahal kamar yang berada di tengah danau. Di tengah danau yang tak seberapa luas, hanya kamar ini yang berdiri. Suasana private cocok untuk mereka yang ingin berbulan madu.
Kami tak memilih bungalow ini. Kami memilih penginapan Dian Rana Cottage. Letaknya hanya berseberangan jalan dengan Joel Bungalow. Letaknya sekitar 150 meter dari bibir pantai. Tap disini adem. Banyak pohon cemara. Fasilitasnya juga tak kalah jauh dari bungalow diseberang.
Dari pinggir jalan, penginapan Dian Rana ini mudah ditemui. Warnanya mentereng dengan orange menyala. Joel Bungalow dan Dian Rana Cottage, berada dalam satu kawasan. Masuk ke area ini, kita dipungut tiket masuk Rp 3000/orang. Kawasan ini berada di area Babah Dua. Jika ingin ke Lampuuk, kita harus berjalan lurus melewati Masjid Rahmatullah untuk masuk ke kawasan ini.
Dian Rana Cottage terdiri dari 9 kamar. Tarif harga per kamar mulai Rp 80 ribu s/d 400 ribu. Itu tergantung fasilitas kamar. Kamar dengan fasilitas AC, kamar mandi di dalam kamar tidur, dan televisi, biasanya dipatok dengan tarif termahal Rp 400ribu/malam nya.
Bentuknya cottage ini seperti komplek perumahan. Masing-masing cottage berbentuk rumah yang terpisah tanpa pagar di perkarangannya. Di teras muka, sebuah ayunan jaring-jaring bergelayungan. Ditambah dengan sofa selonjoran. Cocok untuk bermalas-malasan sambil mendengar debur ombak.
Bagi yang hobi mancing juga tersedia kolam mancing di depan cafe. Letaknya berdekatan dengan pintu masuk cottage. Yang hobi olahraga, juga tersedia lapangan voli pantai.
Cottage ini berdiri sejak 5 tahun lalu. Selepas tsunami yang memporak-porandakan Aceh. Kawasan pantai Lampuuk termasuk kawasan yang paling parah. Ditaksir tsunami menghantam dengan ketinggian belasan meter. Hanya Masjid Rahmatullah satu-satunya bangunan utuh di kawasan ini.
Tapi sekarang, kawasan ini teduh dan kembali hijau. Tak tampak tanda-tanda kalau dikawasan ini pernah berada dititik nadir. Kawasan ini pun mulai riuh dengan pengunjung yang menikmati pantai pasir putihnya.
Ikan bakar menjadi primadona menu khas di kawasan ini. Ombak besar sangat cocok yang ingin berselancar. Di Dian Rana Cottage juga tersedia papan seluncur. Harga sewanya berkisar Rp 50 ribu. Bagi yang ingin berkeliling pantai, juga tersedia sepeda dengan harga sewa Rp 20 ribu.
Harga di Joel's memang mahal kalo untuk orang kita, tapi kalo untuk bule, hanya 50 - 250 rb saja.
BalasHapusJadi saran saya: kalo mau booking via telpon saja, terus booking dengan bahasa inggris, di jamin dapat harga murah.
saya suah pernah nginap di joel bungalows,,dan harga kamar nya memang mahal utk orang lokal,,,, pernah saya tanya sama yg punya nya nama nya joel kenapa tarif utk orang lokal mahal,,beliou menjawab dengan nada enteng,,bahwa sanya kalau kita menyewa kamar ke pada orang pribumi orang nginapnya pasti lebih dari 4 orang dalam satu kamar,,jadi di dalam businis kalau begini rugi makanya saya menyewa utk orang lokal lebih mahal krn ada faktor bawa kawan ke kamar,,itu saja yg membedakan kenapa mahal,,kalau bule paling banyak dlm satu kamar 2 orang
Hapus