[FOTO] TSUNAMI ACEH: DULU-KINI

Mesjid Raya Baiturrahman

Foto Tsunami Aceh -- Butuh waktu beberapa tahun untuk memulihkan keadaan di Banda Aceh pasca tsunami. Kejadian yang terjadi 26 des 2004, minggu pagi itu memporak-porandak Aceh dalam hitungan menit. Gempa besar disusul tsunami menghujam daratan.

Seketika cerita berbeda langsung tercipta di Aceh. Bangunan rata, perpohonan tercerabut, tanah gersang, sampah menumpuk. Lautan mayat berserak entah dimana-mana. Banyak dokumentasi-dokumentasi yang mengabadi bencana mahadahsyat itu. Dari jepretan foto, video.

Saya coba menghimpun beberapa foto zaman dulu dan membandingkan dengan keadaan sekarang. Foto-foto ini saya ambil dari beberapa website, sebagian saya jepret sendiri.

Dibawah ini foto dari samping Mesjid Raya Banda Aceh. Di dekat Taman Sari.

Mesjid Raya Baiturrahman ketika tsunami

Ini foto disaat tsunami menerjang. Dan foto dibawah suasana saat ini di lokasi yang sama. Manis sekali tiang-tiangnya :)

Mesjid Raya Baiturrahman

Ini PLTD Apung, di kawasan Punge Blangcut. Ini kapal pembangkit tenaga diesel. Terdampar sejauh 5 km dari bibir pantai

PLTD Apung

Dan ini suasana PLTD Apung terkini. Kawasannya jauh tertata dengan rapi dan apik. Tersedia jembatan penyeberangan menuju ke atas kapal.

PLTD Apung

Kapal diatas rumah ini letaknya di Lampulo, daerah penangkaran ikan nelayan.

Kapal di atas rumah Lampulo

Dan kini kondisinya jauh lebih baik. Kapal tetap diatas rumah. Pemilik rumah dan kapal bersedia rumahnya dijadikan salah satu monumen tsunami. Saat tsunami, di dalam kapal ini terdapat 59 orang yang berhasil selamat.

Kapal di atas rumah di Lampulo

Rumah ini adalah kediaman Cut Putri di kawasan Lamjamee. Cut Putri adalah salah seorang yang berhasil merekam video bagaimana dahsyatnya gempa dan tsunami menghantam Banda Aceh terutama di Lamjamee.

Rumah Cut Putri

Dari lantai dua, ia merekam kejadian tersebut detik demi detik. Kemudian video tersebut disiarkan di METRO TV berulang-ulang. Dari sanalah, penduduk dunia mengetahui dahsyatnya peristiwa 8 tahun silam.

* * *