AKU PERGI
Dalam diam mereka mengisyaratkan tak kelaziman;
Matanya, tak segemericik air
Terdengar suara tercekat dalam ruang-ruang sendu
Raut itu serumpun dengan bayang-bayang gelap; datar
Dan mereka duduk tak enak badan; meliuk-liuk kegelisahan
Aku mengikrar pergi dalam hitungan kedepan, selepas isyarat itu
Mereka hanya mampu berharap dalam akal-akal terbaik yang dipunya
Namun hampa kuasa menghalau apa yang ada diatas-atas mereka
Cukup meringkuk dibawah meja tinggi,
Menebak-nebak apa yang terjadi
Mereka menyayangiku, namun tak merangkul lebih erat
Mencoba melindungiku, tapi tak ada penahan itu
Ingin memelukku, namun tak bergerak untuk merengkuh
Terpikir untuk menahan, tapi cukup diam dibalik itu
Aku memahami dan menggenapi
:: lantas pergi
Banda Aceh 20 maret 2012
Dalam diam mereka mengisyaratkan tak kelaziman;
Matanya, tak segemericik air
Terdengar suara tercekat dalam ruang-ruang sendu
Raut itu serumpun dengan bayang-bayang gelap; datar
Dan mereka duduk tak enak badan; meliuk-liuk kegelisahan
Aku mengikrar pergi dalam hitungan kedepan, selepas isyarat itu
Mereka hanya mampu berharap dalam akal-akal terbaik yang dipunya
Namun hampa kuasa menghalau apa yang ada diatas-atas mereka
Cukup meringkuk dibawah meja tinggi,
Menebak-nebak apa yang terjadi
Mereka menyayangiku, namun tak merangkul lebih erat
Mencoba melindungiku, tapi tak ada penahan itu
Ingin memelukku, namun tak bergerak untuk merengkuh
Terpikir untuk menahan, tapi cukup diam dibalik itu
Aku memahami dan menggenapi
:: lantas pergi
Banda Aceh 20 maret 2012
0 komentar:
Posting Komentar